Minggu, 19 Mei 2013

Sistem pencernaan unggas




SISTEM  PENCERNAAN  UNGGAS  MONOGASTRIK, MONOGASTRIK  MAMALIA  DAN  POLIGASTRIK RUMINANSIA

(Tugas Makalah Biologi Ternak)



Oleh:


Rahmat Nurdiyanto

1114141057







 















JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2011






Latar Belakang




Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna. Tujuan dari pencernaan itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Dan kegunaanya adalah unuk mempermudah penyerapan oleh vili usus.
    Pada hewan bahan makanan yang diubah menjadi energi melalui pencernaan adalah karbohidrat, lemak, protein. Sedangkan yang langsung diserap berupa vitamin, mineral, hormon, air.
     Hewan mempunyai 4 aktivitas makanan, yaitu : prehensi (mengambil makanan), mastikasi (mengunyah), salivasi (mensekresikan air ludah), dan deglutisi (menelan). Dalam hal ini deglutisi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : peristaltik (peristaltik esophagus mendorong bolus ke arah lambung), tekanan buccopharyngeal (mendorong bolus ke sofagus), dan gravitasi (membantu memudahkan jalannya bolus).
    Pada pencernaan terdapat lambung tunggal untuk hewan carnivora dan omnivora, lambung komplek untuk hewan herbivora, dan pencernaan pada unggas.











Sistem pencernaan pada unggas
(monogastrik unggas)


Unggas mengalami proses pencernaan yang berbeda dengan hewan lain, meskipun mempunyai kesamaan pada prosesnya. Sebagaimana hewan lain proses pada saluran pencernaan unggas menggunakan tiga prinsip:

a. Secara mekanik
            Pencernaan secara mekanik pada unggas berlangsung pada empedal. Pakan di dalam empedal dengan adanya kontraksi otot empedal dengan bantuan grit akan diubah menjadi pasta.

b. Secara khemis/enzimatis
 Pencernaan secara enzimatis terutama dibantu dengan adanya senyawa kimia dan kerja dari enzim yang dihasilkan oleh alat-alat pencernaan.

c. Secara mikrobiologik
 Pencernaan secara mikrobiologik terjadi dengan adanya mikrobia yang ikut berperan dalam proses pencernaan. Pada ayam pencernaan secara mikrobiologik tidak berperan besar seperti pada ternak yang lain, hanya sedikit ditemukan mikrobia pada tembolok dan usus besarnya. Pada tembolok ditemukan beberapa bakteri aktif yang menghasilkan asam organik seperti asam asetat dan asam laktat dan juga pada ceca terjadi sedikit pencernaan hemiselulosa oleh bakteri).

\
Ø  SALURAN PENCERNAAN  PADA UNGGAS

Saluran pencernaan dapat dipandang sebagai tabung memanjang yang dimulai dari mulut sampai anus dan pada bagian dalam dilapisi oleh mukosa.

1. Mouth (Mulut)

Ayam tidak mempunyai bibir, lidah, pipi dan gigi sejati, bagian mulut atas dan bawah tersusun atas lapisan tanduk, bagian atas dan bawah mulut dihubungkan ke tengkorak dan berfungsi seperti engsel.
Lidah unggas keras dan runcing seperti mata anak panah dengan arah ke depan. Bentuk seperti kail pada belakang lidah berfungsi untuk mendorong makanan ke oeshopagus sewaktu lidah digerakkan dari depan ke belakang. Lidah berfungsi untuk membantu menelan makanan. Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang berfungsi sebagai pelumas makanan untuk mempermudah masuk ke oesophagus.
Di dalam mulut tidak diproduksi amilase. Air diambil dengan cara menyendok saat minum dengan menggunakan paruh (beak), dan masuk ke dalam kerongkongan setelah kepala menengadah dengan memanfaatkan gaya gravitasi.

2. Oeshophagus (Tenggorok)

Oesophagus merupakan saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang merupakan jalan makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan pharynx pada bagian atas dan proventriculus bagian bawah. Dinding dilapisi selaput lendir yang membantu melicinkan makanan untuk masuk ke tembolok. Setiap kali ayam menelan secara otomatis oesophagus menutup dengan adanya otot. Fungsi oesophagus adalah menyalurkan makanan ke tembolok.

3. Crop (Tembolok)

Crop mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang merupakan perbesaran dari oesophagus. Pada bagian dindingnya terdapat banyak kelenjar mukosa yang menghasilkan getah yang berfungsi untuk melembekkan makanan. Crop berfungsi menyimpan dan menerima makanan untuk sementara sebelum masuk ke proventriculus.
Terjadi sedikit atau sama sekali tidak terjadi pencernaan di dalamnya kecuali jika ada sekresi kelenjar saliva dalam mulut. Pakan unggas yang berupa serat kasar dan bijian tinggal di dalam tembolok selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman. Hal ini disebabkan pada tembolok terdapat kelenjar yang mengeluarkan getah yang berfungsi untuk melunakkan makanan.

4. Proventriculus (Lambung Kelenjar)

Proventriculus merupakan perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga merupakan perut sejati dari ayam. Juga merupakan kelenjar, tempat terjadinya pencernaan secara enzimatis, karena dindingnya disekresikan asam klorida, pepsin dan getah lambung yang berguna mencerna protein. Sel kelenjar secara otomatis akan mengeluarkan cairan kelenjar perut begitu makanan melewatinya dengan cara berkerut secara mekanis. Karena makanan berjalan cepat dalam jangka waktu yang pendek di dalam proventriculus, maka pencernaan pada material makanan secara enzimatis sedikit terjadi.

5. Gizzard (Empedal/Rempela)

Gizzard berbentuk oval dengan dua lubang masuk dan keluar pada bagian atas dan bawah. Bagian atas lubang pemasukkan berasal dari proventriculus dan bagian bawah lubang pengeluaran menuju ke duodenum. Besar kecilnya empedal dipengaruhi oleh aktivitasnya, apabila ayam dibiasakan diberi pakan yang sudah digiling maka empedal akan lisut.
Gizzard disebut pula otot perut yang terletak diantara proventriculus dan batas atas dari intestine. Gizzard mempunyai otot-otot yang kuat sehingga dapat menghasilkan tenaga yang besar dan mempunyai mucosa yang tebal. Perototan empedal dapat melakukan gerakan meremas kurang lebih empat kali dalam satu menit.
Fungsi gizzard adalah untuk mencerna makanan secara mekanik dengan bantuan grit dan batu-batu kecil yang berada dalam gizzard yang ditelan oleh ayam. Partikel batuan ini berfungsi untuk memperkecil partikel makanan dengan adanya kontraksi otot dalam gizzard sehingga dapat masuk ke saluran intestine.

6. Small Intestine (Usus Halus)

Small intestine memanjang dari ventriculus sampai large intestinum dan terbagi atas tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Duodenum berbentuk huruf V dengan bagian pars descendens sebagai bagian yang turun dan bagian pars ascendens sebagai bagian yang naik. Selaput mukosa pada dinding usus halus memiliki jonjot yang lembut dan menonjol seperti jari yang berfungsi sebagai penggerak aliran pakan dan memperluas permukaan penyerapan nutrien.
Pada bagian duodenum disekresikan enzim pankreatik yang berupa enzim amilase, lipase dan tripsin. Ada beberapa enzim yang dihasilkan oleh dinding sel dari small intestine yang dapat mencerna protein dan karbohidrat.
Pencernaan pakan ayam di dalam usus kecil secara enzimatik dengan berfungsinya enzim-enzim terhadap protein lemak dan karbohidrat. Protein oleh pepsin dan khemotripsin akan diubah menjadi asam amino. Lemak oleh lipase akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol. Karbohidrat oleh amilase akan diubah menjadi disakarida dan kemudian menjadi monosakarida.

7. Ceca (Usus Buntu)

Ceca terletak diantara small intestine (usus kecil) dan large intestine (usus besar) dan pada kedua ujungnya buntu, maka disebut juga usus buntu. Usus buntu mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi calon tinja.
Fungsi utama ceca secara jelas belum diketahui tetapi di dalamnya terdapat sedikit pencernaan karbohidrat dan protein dan absorbsi air. Di dalamnya juga terjadi digesti serat oleh aktivitas mikroorganisma.

8. Large Intestine (Usus Besar)

Large intestine berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari diameter small intentine dan berakhir pada kloaka. Usus besar paling belakang terdiri dari rektum yang pendek dan bersambungan dengan kloaka.
Pada large intestine terjadi reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel tubuh dan mengatur keseimbangan air pada unggas.

9. Cloaca

Kloaka merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Kloaka merupakan lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin dan merupakan muara saluran reproduksi. Air kencing yang sebagian berupa endapan asam urat dikeluarkan melalui kloaka bersama tinja dengan bentuk seperti pasta putih.      
Pada kloaka terdapat tiga muara saluran pelepasan yaitu urodeum sebagai muara saluran kencing dan kelamin, coprodeum sebagai muara saluran makanan dan proctodeum sebagai lubang keluar dan bagian luar yang berhubungan dengan udara luar disebut vent.
Kloaka juga bertaut dengan bursa fabricius pada sisi atas berdekatan pada sisi luarnya. Kloaka pada bagian terluar mempunyai lubang pelepasan yang disebut vent, yang pada betina lebih lebar dibanding jantan, karena merupakan tempat keluarnya telur.

10. Vent (Anus)

Vent (Anus) adalah lubang bagian luar dari cloaca. Pada ayam betina, ukurannya sangat bervariasi karena di pengaruhi oleh masa produksi atau tidak. Ketika bertelur, ukuran vent lebih besar dari padatidak berproduksi.

Ø  Organ Tambahan

Organ tambahan mempunyai hubungan dengan saluran pencernaan dengan adanya suatu duktus yang berfungsi sebagai saluran untuk mengekskresikan material dari organ tambahan ke saluran pencernaan yang berguna untuk kelancaran proses pencernaan pakan. Ada tiga organ pencernaan tambahan yaitu hati, pankreas dan limpa.

a. Hati

Hati terletak diantara gizzard dan empedu, berwarna kemerahan dan terdiri dari dua lobus, yaitu lobus dexter dan sinister. Hati mengeluarkan cairan berwarna hijau kekuningan yang berperan dalam mengemulsikan lemak.
Cairan tersebut tersimpan di dalam sebuah kantung yang disebut kantung empedu yang terletak di lobus sebelah kanan. Makanan yang berada pada duodenum akan merangsang kantung empedu untuk mengkerut dan menumpahkan cairan empedu. Hati juga menyimpan energi siap pakai (glikogen) dan menguraikan hasil sisa protein menjadi asam urat yang dikeluarkan melalui ginjal.

b. Pankreas

Pankreas terletak pada lipatan duodenum. Pankreas mensekresikan cairan pankreas ke duodenum melalui ductus pancreaticus dan menghasilkan enzim yang mendigesti karbohidrat, lemak dan protein.

c. Limpa

Limpa berbentuk agak bundar, berwarna kecoklatan dan terletak pada titik antara proventriculus, gizzard dan hati. Fungsi dari limpa sampai sekarang belum diketahui, hanya diduga sebagai tempat untuk memecah sel darah merah dan untuk menyimpan Fe dalam darah.





Sistem pencernaan pada kuda
 (monogastrik mamalia)



Kuda merupakan ternak Non ruminansia. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan enzimatik terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pencernaan fermentatif. Kuda memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hijauan dalam jumlah yang cukup dengan proses fermentatif di bagian cecum.
Saluran pencernaan kuda memiliki ciri khusus yaitu ukuran kapasitas saluran pencernaan bagian belakang lebih besar di bandingkan bagian belakang. Alat pencernaan adalah organ-organ yang langsung berhubungan dengan penerimaan, pencernaan bahan pakan dan pengeluaran sisa pencernaan atau metabolisme.
 Berikut penjelasan secara umum maupun khusus dari alat dan fungsi pencernaan pada kuda:
1.      Rongga Mulut (mouth)
Mulut merupakan bagian pertama dari sistem penmcernaan yang mempunyai 3 fungsi yaitu mengambil pakan, pengunyahan secara mekanik dan pembasahan pakan dengan saliva. Di dalam rongga mulut terdapat organ pelengkap yaitu lidah, gigi, dan saliva. Lidah merupakan alat pencernaan mekanik.
Kuda dapat menyeleksi pakan yang dimakan dikarenakan adanya bungkul-bungkul pengecap pada lidah dan terbanyak terdapat di daerah dorsum lidah dibandingkan bagian lain dengan cara merasakan pakan yang dimakan.
Gigi adalah organ pelengkap yang secara mekanik relative kuat untuk memulai proses pencernaan. Gigi juga digunakan untuk menentukan umur umur dengan melihat : penyembulan (erupsi), pergantian sementara, bentuk dan dan derajat keausan gigi. Saliva kuda mengandung elektrolit utama yaitu Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO2-, HPO4- serta tidak atau sedikit sekali mengandung amylase.
Saliva dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar yaitu kelenjar parotis, kelenjar mandibularis, kelenjar sublingualis. Saliva berfungsi sebagai pelicin dalam mengunyah dan menelan pakan dengan adanya mucin, mengatur temperatur rongga mulut, pelindung mukosa mulut dan detoksikasi.
2.      Pharynx dan Esofagus
Pharynx adalah penyambung rongga mulut dan esophagus. Esophgagus mempunyai panjang kira-kira 50-60 inchi. Pada pharynx dan esofagus tidak terjadi pencernaan yang berarti
3.      Lambung
Lambung kuda relatif lebih kecil dibandingkan ternak lain terutama ternak ternak ruminansia. Kapasitas lambung kuda antara 8-15 liter atau hanya 9% dari total kapasitas saluran pencernaan. Proses pencernaan yang terjadi di daerah lambung tidak semurna dikarenakan aktivitas mikroorganisme sangat terbatas dimana populasi bakteri relati rendah, waktu tinggal pakan di lambung hanya sebentar sekitar 30menit, dan hasil proses fermentatif adalah asam laaktat bukan VFA.
4.      Pankreas
Kuda memiliki perbedaan yang spesifik dari segi cairan pankreas dengan ternak lain yaitu konsentrasi enzim dan kadar HCO3 rendah. Bagian pankreas kuda terdiri dari endokrin dan eksokrin.
5.      Usus Halus
Usus kecil merupakan tempat utamauntuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak serta tempat absorbsi vitamin dan mineral. Kapasitas usus kecil adalah 30%.dari seluruh kapasitas saluran pencernaan kuda. Usus kecil terdiri dari tiga bagian yaitu: duodenum, jejenum, dan ileum. Proses pencernaan di usus kecil kecil adalah proses pencernaan enzimatik. Beberapa enzitersebut adalah peptidase, dipeptidase, amylase, dan lipase.
6.      Usus Besar
Usus besar terdiri dari caecum, colon, rektum. Caecum dan colon memiliki kapasitas 60% dari keseluruhan saluran pencernaan yang mempunyai fungsi 1) tempat fermentasi dengan hasil berupa VFA, 2) Sintesa Asam Amino, Vit B & K, 3) Tempat utama mencerna neutral detergen fiber (NDF), 4) asam laktat dari lambung dengan adanya Veilonella gazagones akan dirubah menjadi VFA.
 Produksi dan proses pencernaan fermentatif di usus besar tidak semuanya dapat dimanfaatkan karena posisi yang dibelakang setelah usus halus kecil, sehigga hanya sekitar 25% hasil fermentatif di usus besar yang dapat diserap kembali ke usus kecil atau dimanfaatkan oleh tubuh.
Sedangkan rektum merupakan tempat utama penyerapan air kembali. Proses pencernaan dari mulut sampai terbuang sebagai feses dari 95 % pakan yang dikonsumsi membutuhkan waktu 65-75 jam.






















sistem pencernaan pada sapi
(poligastrik ruminansia)


Ø  Organ Pencernaan Ruminansia Terdiri Dari:

1.       Rongga Mulut                                                    3.   Usus Halus:                                                          4.   Usus Besar:
2.       Lambung:                                                                                   - Deudenum                                                          - Sekum
- Rumen                                                                                                      - Jejunum                                                                                 - Kolon
- Retikulum                                                                                    - Ileum                                                                                     - Rektum
- Omasum
- Abomasum
           
1.      Rongga Mulut
           
Pada hewan ruminansia terdapat gigi geraham yang besar yang berfungsi untuk mengelilingi dan menggilas serta mengunyah rerurumputan yang mengandumg selulosa yang sulit dicerna.
Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:
3
3
0
0
0
0
0
0
Rahang atas
M
P
C
I
I
C
P
M
Jenis gigi
3
3
0
4
4
0
3
3
Rahang bawah
I = insisivus = gigi seri
C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang
Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.
2.      Lambung
            Hewan ruminansia terdiri atas lambung pengunyah, yaitu rumen (perut beludru) dan retikulum (perut jala), serta lambung kelenjar yaitu omasum (perut kitab/buku) dan abomasum (perut/lambung sejati).

v  Rumen
Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada ternak ruminansia. Pada rumen terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan fermentatif membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan kandungan selulase dan hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan hidrokitik membutuhkan bantuan enzim dalam mencerna pakan. Ternak ruminansia besar seperti sapi potong dan sapi perah dapat memanfaatkan pakan dengan kandungan nutrisi yang sangat rendah, akan tetapi boros dalam penggunaan energi.
Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen terletak di rongga abdominal bagian kiri. Rumen sering disebut juga dengan perut beludru. Hal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla dan papillae. Sedangkan substrat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian ventral. Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena pada bagian tersebut terdapat bermilyaran mikroba. Rumen terletak di  sebelah kiri rongga perut.
Fungsi :              -  Tempat fermentasi oleh mikroba rumen
                                    -  Absorbsi : VFA, amonia
                                    -  Lokasi mixing
-  Menyimpan bahan makanan→ fermentasi
v  Retikulum
Retikulum sering disebut sebagai perut jala atau hardware stomach. Fungsi retikulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi tercampur.
-          Secara fisik tidak terpisahkan dari rumen
             -    Terdapat  lipatan-lipatan esofagus  yang meru-pakan lipatan jaringan yg
             langsung dr esofagus ke omasum
-     Permukaan dalam : papila → sarang laba-laba (honey comb) perut  Jala.

Fungsi:
                                                            - Tempat fermentasi
                                                            - Membantu proses ruminasi
                                                            - Mengatur arus ingesta ke omasum
- Absorpsi hasil fermentasi
                                        - Tempat berkumpulnya benda-benda asing.

v  Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku. Ph omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum dan abomasums terdapat lubang yang disebut omaso abomasal orifice.

-          Letak : sebelah kanan(retikulum) grs median  (disebelah    rusuk 7-11)
-          Bentuk : ellips
-          Permukaan dalam berbentuk laminae → perut buku (pada lamina terdapat
        papila untuk absorpsi)
-          Fungsi: grinder, filtering, fermentasi, absorpsi)

v  Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Fungsi omaso abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke omasum. Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1.
Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam, maka abomasum dapat berpindah kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum.
Sel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan secara otokatalitik.     
3.      Usus Halus
Di usus halus terjadi proses penyerapan sari-sari makanan, sisa-sisa makanan yang tidak diserap dikirim ke usus besar. Setelah mengalami penyerapan air, sisa makanan berupa ampas dikeluarkan melalui anus.
Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk  fermentasi selulosa.
Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung.
Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasarkarena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.

Ø  Usus halus di bagi menjadi tiga bagian:
v  Deudenum
Merupakan bagian pertama dari usus halus, ini amat dekat dengan dinding tubuh dan terikat pada mesenteriyang pendek, yaitu mesodeudenum. Duktus yang berasal dari pankreas dan hati masuk ke bagian pertama deudenum.
v  Jejunum
Bermula dari kira-kira dari posisi dimana mesenteri mulai kelihatan memanjang.
v  Ileum
Merupakan bagian terakhir dari usus halus. Batas antara jejunum dan ileum tidak jelas.

4.      Usus Besar

Pada ruminansia terdiri atas:
v  Sekum
Merupakan suatu kantong buntu dan kolon yang terdiri atas bagian yang naik, mendatar dan turun.
v  Kolon
v  Rektum

Ø  Organ pencernaan aksesori
1.      Glandula Saliva
Terdiri dari tiga pasang utama yaitu  parotid, medibular, dan sublingual  glandula minor yaitu: labial, bukal, lingual dan palatin. Pada ujung dekat mata terdapat juga glandula saliva zigomatik. Glandula saliva digolongkan menjadi 3 yaitu serosa, mukosa, dan campuran.
Glandula selosa mengelurkan cairan jernih, glandula mukosa suatu bentuk kental dan bersifat tenacius yang berperan sebagai penutup permukaan suatu membran. Glandula mennghasilkan campuran baik mukosa maupun serosa.
2.      Pankreas
Merupakan glandula tuboloalvelar yang memiliki bagian endokrin maupun eksokrin. Bagian eksokrin menghasilkan NaHCO3, enzim-enzim [encernaan yang di tuangkan ke duodenum. Bagian endokrin menghasilkan insulin, (sel beta) dan glukagon (sel alfa) yang masuk langsung ke peredaran darah.

3.      Hati
Digolongkan sebagai glandula tubular meskipun  susunan sel-sel hati nampak lebih menyerupai tali/plat. Semua ternak kecuali kuda mempunyai kantong empedu. Cairan empedu keluar dari hati melalui saluran hepatikus yang menghubungkan saluran sistik dari kantong empedu membentuk saluran empedu umum, yang kemudian terus menuju ke bagian pertama dari duodenum.










kesimpulan


Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah:
Ø  Perbedaan sistem pencernaan antara ternak ruminansia dengan ternak unggas dan kuda terletak pada lambung mereka, yaitu dimana ternak ruminansia memiliki lambung kompleks seperti rumen, reticulum, omasum, dan abomasum  sedangkan  pada  ternak unggas hanya  memilki lambung tunggal yaitu abomasum saja, dan sedangkan pada kuda tidak memiliki struktur lambung seperti pada ternak ruminansia, sehingga tidak dapat melakukan proses  fermentasi selulosa.







1 komentar:

  1. 1xbet korean
    1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet Korean. 1xbet Lotto. 1xbet Lotto. 1xbet. 5. 0. 1. 0. 1. 0. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. หาเงินออนไลน์ 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 제왕카지노 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1xbet 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1

    BalasHapus