SISTEM
PENCERNAAN UNGGAS MONOGASTRIK, MONOGASTRIK MAMALIA
DAN POLIGASTRIK RUMINANSIA
(Tugas Makalah Biologi
Ternak)
Oleh:
Rahmat Nurdiyanto
1114141057
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2011
Sistem pencernaan adalah
penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk
komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna.
Tujuan dari pencernaan itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi
sederhana. Dan kegunaanya adalah unuk mempermudah penyerapan oleh vili usus.
Pada hewan bahan makanan yang
diubah menjadi energi melalui pencernaan adalah karbohidrat, lemak, protein.
Sedangkan yang langsung diserap berupa vitamin, mineral, hormon, air.
Hewan mempunyai 4 aktivitas makanan, yaitu : prehensi (mengambil makanan), mastikasi (mengunyah), salivasi (mensekresikan air ludah), dan deglutisi (menelan). Dalam hal ini deglutisi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : peristaltik (peristaltik esophagus mendorong bolus ke arah lambung), tekanan buccopharyngeal (mendorong bolus ke sofagus), dan gravitasi (membantu memudahkan jalannya bolus).
Pada pencernaan terdapat lambung tunggal untuk hewan carnivora dan omnivora, lambung komplek untuk hewan herbivora, dan pencernaan pada unggas.
Hewan mempunyai 4 aktivitas makanan, yaitu : prehensi (mengambil makanan), mastikasi (mengunyah), salivasi (mensekresikan air ludah), dan deglutisi (menelan). Dalam hal ini deglutisi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : peristaltik (peristaltik esophagus mendorong bolus ke arah lambung), tekanan buccopharyngeal (mendorong bolus ke sofagus), dan gravitasi (membantu memudahkan jalannya bolus).
Pada pencernaan terdapat lambung tunggal untuk hewan carnivora dan omnivora, lambung komplek untuk hewan herbivora, dan pencernaan pada unggas.
Sistem pencernaan pada
unggas
(monogastrik unggas)
Unggas mengalami proses pencernaan
yang berbeda dengan hewan lain, meskipun mempunyai kesamaan pada prosesnya.
Sebagaimana hewan lain proses pada saluran pencernaan unggas menggunakan tiga
prinsip:
a. Secara
mekanik
Pencernaan
secara mekanik pada unggas berlangsung pada empedal. Pakan di dalam empedal
dengan adanya kontraksi otot empedal dengan bantuan grit akan diubah menjadi
pasta.
b. Secara
khemis/enzimatis
Pencernaan secara enzimatis terutama dibantu
dengan adanya senyawa kimia dan kerja dari enzim yang dihasilkan oleh alat-alat
pencernaan.
c. Secara
mikrobiologik
Pencernaan secara mikrobiologik terjadi dengan
adanya mikrobia yang ikut berperan dalam proses pencernaan. Pada ayam
pencernaan secara mikrobiologik tidak berperan besar seperti pada ternak yang
lain, hanya sedikit ditemukan mikrobia pada tembolok dan usus besarnya. Pada
tembolok ditemukan beberapa bakteri aktif yang menghasilkan asam organik
seperti asam asetat dan asam laktat dan juga pada ceca terjadi sedikit
pencernaan hemiselulosa oleh bakteri).
\
Ø SALURAN PENCERNAAN
PADA UNGGAS
Saluran pencernaan dapat dipandang sebagai tabung memanjang yang dimulai dari mulut sampai anus dan pada bagian dalam dilapisi oleh mukosa.
1. Mouth
(Mulut)
Ayam tidak
mempunyai bibir, lidah, pipi dan gigi sejati, bagian mulut atas dan bawah
tersusun atas lapisan tanduk, bagian atas dan bawah mulut dihubungkan ke
tengkorak dan berfungsi seperti engsel.
Lidah unggas
keras dan runcing seperti mata anak panah dengan arah ke depan. Bentuk seperti
kail pada belakang lidah berfungsi untuk mendorong makanan ke oeshopagus
sewaktu lidah digerakkan dari depan ke belakang. Lidah berfungsi untuk membantu
menelan makanan. Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang berfungsi
sebagai pelumas makanan untuk mempermudah masuk ke oesophagus.
Di dalam mulut tidak diproduksi
amilase. Air diambil dengan cara menyendok saat minum dengan menggunakan paruh
(beak), dan masuk ke dalam kerongkongan setelah kepala menengadah dengan
memanfaatkan gaya gravitasi.
2.
Oeshophagus (Tenggorok)
Oesophagus
merupakan saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang merupakan jalan
makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan pharynx pada bagian
atas dan proventriculus bagian bawah. Dinding dilapisi selaput lendir yang membantu
melicinkan makanan untuk masuk ke tembolok. Setiap kali ayam menelan secara
otomatis oesophagus menutup dengan adanya otot. Fungsi oesophagus adalah menyalurkan
makanan ke tembolok.
3. Crop
(Tembolok)
Crop
mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang merupakan perbesaran
dari oesophagus. Pada bagian dindingnya terdapat banyak kelenjar mukosa yang
menghasilkan getah yang berfungsi untuk melembekkan makanan. Crop berfungsi
menyimpan dan menerima makanan untuk sementara sebelum masuk ke proventriculus.
Terjadi
sedikit atau sama sekali tidak terjadi pencernaan di dalamnya kecuali jika ada
sekresi kelenjar saliva dalam mulut. Pakan unggas yang berupa serat kasar dan
bijian tinggal di dalam tembolok selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan
pengasaman. Hal ini disebabkan pada tembolok terdapat kelenjar yang
mengeluarkan getah yang berfungsi untuk melunakkan makanan.
4.
Proventriculus (Lambung Kelenjar)
Proventriculus
merupakan perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga merupakan perut sejati
dari ayam. Juga merupakan kelenjar, tempat terjadinya pencernaan secara
enzimatis, karena dindingnya disekresikan asam klorida, pepsin dan getah
lambung yang berguna mencerna protein. Sel kelenjar secara otomatis akan
mengeluarkan cairan kelenjar perut begitu makanan melewatinya dengan cara
berkerut secara mekanis. Karena makanan berjalan cepat dalam jangka waktu yang
pendek di dalam proventriculus, maka pencernaan pada material makanan secara
enzimatis sedikit terjadi.
5. Gizzard
(Empedal/Rempela)
Gizzard
berbentuk oval dengan dua lubang masuk dan keluar pada bagian atas dan bawah.
Bagian atas lubang pemasukkan berasal dari proventriculus dan bagian bawah
lubang pengeluaran menuju ke duodenum. Besar kecilnya empedal dipengaruhi oleh
aktivitasnya, apabila ayam dibiasakan diberi pakan yang sudah digiling maka
empedal akan lisut.
Gizzard
disebut pula otot perut yang terletak diantara proventriculus dan batas atas
dari intestine. Gizzard mempunyai otot-otot yang kuat sehingga dapat
menghasilkan tenaga yang besar dan mempunyai mucosa yang tebal. Perototan
empedal dapat melakukan gerakan meremas kurang lebih empat kali dalam satu
menit.
Fungsi
gizzard adalah untuk mencerna makanan secara mekanik dengan bantuan grit dan
batu-batu kecil yang berada dalam gizzard yang ditelan oleh ayam. Partikel
batuan ini berfungsi untuk memperkecil partikel makanan dengan adanya kontraksi
otot dalam gizzard sehingga dapat masuk ke saluran intestine.
6. Small
Intestine (Usus Halus)
Small
intestine memanjang dari ventriculus sampai large intestinum dan terbagi atas
tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Duodenum berbentuk huruf V
dengan bagian pars descendens sebagai bagian yang turun dan bagian pars
ascendens sebagai bagian yang naik. Selaput mukosa pada dinding usus halus
memiliki jonjot yang lembut dan menonjol seperti jari yang berfungsi sebagai
penggerak aliran pakan dan memperluas permukaan penyerapan nutrien.
Pada bagian duodenum disekresikan enzim pankreatik yang berupa enzim amilase, lipase dan tripsin. Ada beberapa enzim yang dihasilkan oleh dinding sel dari small intestine yang dapat mencerna protein dan karbohidrat.
Pada bagian duodenum disekresikan enzim pankreatik yang berupa enzim amilase, lipase dan tripsin. Ada beberapa enzim yang dihasilkan oleh dinding sel dari small intestine yang dapat mencerna protein dan karbohidrat.
Pencernaan
pakan ayam di dalam usus kecil secara enzimatik dengan berfungsinya enzim-enzim
terhadap protein lemak dan karbohidrat. Protein oleh pepsin dan khemotripsin
akan diubah menjadi asam amino. Lemak oleh lipase akan diubah menjadi asam
lemak dan gliserol. Karbohidrat oleh amilase akan diubah menjadi disakarida dan
kemudian menjadi monosakarida.
7. Ceca
(Usus Buntu)
Ceca
terletak diantara small intestine (usus kecil) dan large intestine (usus besar)
dan pada kedua ujungnya buntu, maka disebut juga usus buntu. Usus buntu
mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi calon tinja.
Fungsi utama ceca secara jelas belum
diketahui tetapi di dalamnya terdapat sedikit pencernaan karbohidrat dan
protein dan absorbsi air. Di dalamnya juga terjadi digesti serat oleh aktivitas
mikroorganisma.
8. Large
Intestine (Usus Besar)
Large
intestine berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari diameter small
intentine dan berakhir pada kloaka. Usus besar paling belakang terdiri dari
rektum yang pendek dan bersambungan dengan kloaka.
Pada large intestine terjadi
reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel tubuh dan mengatur
keseimbangan air pada unggas.
9. Cloaca
Kloaka merupakan bagian akhir dari
saluran pencernaan. Kloaka merupakan lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin
dan merupakan muara saluran reproduksi. Air kencing yang sebagian berupa
endapan asam urat dikeluarkan melalui kloaka bersama tinja dengan bentuk
seperti pasta putih.
Pada kloaka
terdapat tiga muara saluran pelepasan yaitu urodeum sebagai muara saluran
kencing dan kelamin, coprodeum sebagai muara saluran makanan dan proctodeum
sebagai lubang keluar dan bagian luar yang berhubungan dengan udara luar
disebut vent.
Kloaka juga bertaut dengan bursa
fabricius pada sisi atas berdekatan pada sisi luarnya. Kloaka pada bagian
terluar mempunyai lubang pelepasan yang disebut vent, yang pada betina lebih
lebar dibanding jantan, karena merupakan tempat keluarnya telur.
10. Vent (Anus)
Vent (Anus)
adalah lubang bagian luar dari cloaca. Pada ayam betina, ukurannya sangat
bervariasi karena di pengaruhi oleh masa produksi atau tidak. Ketika bertelur,
ukuran vent lebih besar dari padatidak berproduksi.
Ø
Organ
Tambahan
Organ tambahan mempunyai hubungan
dengan saluran pencernaan dengan adanya suatu duktus yang berfungsi sebagai
saluran untuk mengekskresikan material dari organ tambahan ke saluran
pencernaan yang berguna untuk kelancaran proses pencernaan pakan. Ada tiga organ
pencernaan tambahan yaitu hati, pankreas dan limpa.
a. Hati
Hati
terletak diantara gizzard dan empedu, berwarna kemerahan dan terdiri dari dua
lobus, yaitu lobus dexter dan sinister. Hati mengeluarkan cairan berwarna hijau
kekuningan yang berperan dalam mengemulsikan lemak.
Cairan
tersebut tersimpan di dalam sebuah kantung yang disebut kantung empedu yang
terletak di lobus sebelah kanan. Makanan yang berada pada duodenum akan
merangsang kantung empedu untuk mengkerut dan menumpahkan cairan empedu. Hati
juga menyimpan energi siap pakai (glikogen) dan menguraikan hasil sisa protein
menjadi asam urat yang dikeluarkan melalui ginjal.
b. Pankreas
Pankreas terletak pada lipatan
duodenum. Pankreas mensekresikan cairan pankreas ke duodenum melalui ductus
pancreaticus dan menghasilkan enzim yang mendigesti karbohidrat, lemak dan
protein.
c. Limpa
Limpa berbentuk agak bundar,
berwarna kecoklatan dan terletak pada titik antara proventriculus, gizzard dan
hati. Fungsi dari limpa sampai sekarang belum diketahui, hanya diduga sebagai
tempat untuk memecah sel darah merah dan untuk menyimpan Fe dalam darah.
Sistem pencernaan pada kuda
(monogastrik mamalia)
Kuda merupakan ternak Non ruminansia. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan
enzimatik terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pencernaan fermentatif.
Kuda memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hijauan dalam jumlah yang cukup
dengan proses fermentatif di bagian cecum.
Saluran
pencernaan kuda memiliki ciri khusus yaitu ukuran kapasitas saluran pencernaan
bagian belakang lebih besar di bandingkan bagian belakang. Alat pencernaan
adalah organ-organ yang langsung berhubungan dengan penerimaan, pencernaan bahan
pakan dan pengeluaran sisa pencernaan atau metabolisme.
Berikut penjelasan secara umum maupun khusus
dari alat dan fungsi pencernaan pada kuda:
1.
Rongga Mulut (mouth)
Mulut
merupakan bagian pertama dari sistem penmcernaan yang mempunyai 3 fungsi yaitu
mengambil pakan, pengunyahan secara mekanik dan pembasahan pakan dengan saliva.
Di dalam rongga mulut terdapat organ pelengkap yaitu lidah, gigi, dan saliva.
Lidah merupakan alat pencernaan mekanik.
Kuda dapat
menyeleksi pakan yang dimakan dikarenakan adanya bungkul-bungkul pengecap pada
lidah dan terbanyak terdapat di daerah dorsum lidah dibandingkan bagian lain
dengan cara merasakan pakan yang dimakan.
Gigi adalah
organ pelengkap yang secara mekanik relative kuat untuk memulai proses
pencernaan. Gigi juga digunakan untuk menentukan umur umur dengan melihat :
penyembulan (erupsi), pergantian sementara, bentuk dan dan derajat keausan
gigi. Saliva kuda mengandung elektrolit utama yaitu Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO2-,
HPO4- serta tidak atau sedikit sekali mengandung amylase.
Saliva
dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar yaitu kelenjar parotis, kelenjar
mandibularis, kelenjar sublingualis. Saliva berfungsi sebagai pelicin dalam
mengunyah dan menelan pakan dengan adanya mucin, mengatur temperatur rongga
mulut, pelindung mukosa mulut dan detoksikasi.
2.
Pharynx dan Esofagus
Pharynx
adalah penyambung rongga mulut dan esophagus. Esophgagus mempunyai panjang
kira-kira 50-60 inchi. Pada pharynx dan esofagus tidak terjadi pencernaan yang
berarti
3.
Lambung
Lambung kuda
relatif lebih kecil dibandingkan ternak lain terutama ternak ternak ruminansia.
Kapasitas lambung kuda antara 8-15 liter atau hanya 9% dari total kapasitas
saluran pencernaan. Proses pencernaan yang terjadi di daerah lambung tidak
semurna dikarenakan aktivitas mikroorganisme sangat terbatas dimana populasi
bakteri relati rendah, waktu tinggal pakan di lambung hanya sebentar sekitar
30menit, dan hasil proses fermentatif adalah asam laaktat bukan VFA.
4.
Pankreas
Kuda
memiliki perbedaan yang spesifik dari segi cairan pankreas dengan ternak lain
yaitu konsentrasi enzim dan kadar HCO3 rendah. Bagian pankreas kuda terdiri
dari endokrin dan eksokrin.
5.
Usus Halus
Usus kecil
merupakan tempat utamauntuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak serta
tempat absorbsi vitamin dan mineral. Kapasitas usus kecil adalah 30%.dari
seluruh kapasitas saluran pencernaan kuda. Usus kecil terdiri dari tiga bagian
yaitu: duodenum, jejenum, dan ileum. Proses pencernaan di usus kecil kecil
adalah proses pencernaan enzimatik. Beberapa enzitersebut adalah peptidase,
dipeptidase, amylase, dan lipase.
6.
Usus Besar
Usus besar
terdiri dari caecum, colon, rektum. Caecum dan colon memiliki kapasitas 60%
dari keseluruhan saluran pencernaan yang mempunyai fungsi 1) tempat fermentasi
dengan hasil berupa VFA, 2) Sintesa Asam Amino, Vit B & K, 3) Tempat utama
mencerna neutral detergen fiber (NDF), 4) asam laktat dari lambung dengan
adanya Veilonella gazagones akan dirubah menjadi VFA.
Produksi dan proses pencernaan fermentatif di
usus besar tidak semuanya dapat dimanfaatkan karena posisi yang dibelakang
setelah usus halus kecil, sehigga hanya sekitar 25% hasil fermentatif di usus
besar yang dapat diserap kembali ke usus kecil atau dimanfaatkan oleh tubuh.
Sedangkan
rektum merupakan tempat utama penyerapan air kembali. Proses pencernaan dari
mulut sampai terbuang sebagai feses dari 95 % pakan yang dikonsumsi membutuhkan
waktu 65-75 jam.
sistem pencernaan pada sapi
(poligastrik ruminansia)
Ø Organ Pencernaan Ruminansia Terdiri
Dari:
1. Rongga Mulut 3. Usus Halus: 4.
Usus Besar:
2. Lambung: -
Deudenum - Sekum
-
Rumen -
Jejunum - Kolon
- Retikulum - Ileum - Rektum
- Omasum
-
Abomasum
1.
Rongga Mulut
Pada
hewan ruminansia terdapat gigi geraham yang besar yang berfungsi untuk
mengelilingi dan menggilas serta mengunyah rerurumputan yang mengandumg
selulosa yang sulit dicerna.
Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:
3
|
3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Rahang atas
|
M
|
P
|
C
|
I
|
I
|
C
|
P
|
M
|
Jenis gigi
|
3
|
3
|
0
|
4
|
4
|
0
|
3
|
3
|
Rahang bawah
|
I = insisivus = gigi seri
C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang
C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang
Berdasarkan susunan gigi
di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri
bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak
dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan
berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.
2. Lambung
Hewan ruminansia terdiri atas lambung pengunyah, yaitu rumen (perut
beludru) dan retikulum (perut jala), serta lambung kelenjar yaitu omasum (perut
kitab/buku) dan abomasum (perut/lambung sejati).
v Rumen
Rumen merupakan bagian saluran
pencernaan vital pada ternak ruminansia. Pada rumen terjadi pencernaan secara
fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan fermentatif
membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan
kandungan selulase dan hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan
hidrokitik membutuhkan bantuan enzim dalam mencerna pakan. Ternak ruminansia
besar seperti sapi potong dan sapi perah dapat memanfaatkan pakan dengan kandungan
nutrisi yang sangat rendah, akan tetapi boros dalam penggunaan energi.
Rumen pada sapi dewasa merupakan
bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian
lainnya. Rumen terletak di rongga abdominal bagian kiri. Rumen sering disebut
juga dengan perut beludru. Hal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen
terdapat papilla dan papillae. Sedangkan substrat pakan yang dimakan akan
mengendap dibagian ventral. Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara
fermentatif, karena pada bagian tersebut terdapat bermilyaran mikroba. Rumen
terletak di sebelah kiri rongga perut.
Fungsi : - Tempat
fermentasi oleh mikroba rumen
- Absorbsi : VFA, amonia
- Lokasi mixing
- Menyimpan bahan makanan→
fermentasi
v Retikulum
Retikulum sering disebut sebagai
perut jala atau hardware stomach. Fungsi retikulum adalah sebagai
penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan
langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding
penyekat. Pembatas diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan,
sehingga partikel pakan menjadi tercampur.
-
Secara
fisik tidak terpisahkan dari rumen
- Terdapat lipatan-lipatan
esofagus yang meru-pakan lipatan jaringan yg
langsung dr esofagus ke omasum
-
Permukaan dalam : papila → sarang laba-laba (honey comb) perut
Jala.
Fungsi:
- Tempat
fermentasi
-
Membantu proses ruminasi
-
Mengatur arus ingesta ke omasum
-
Absorpsi hasil fermentasi
- Tempat berkumpulnya
benda-benda asing.
v Omasum
Omasum sering juga disebut dengan
perut buku, karena permukaannya berbuku-buku. Ph omasum berkisar antara 5,2
sampai 6,5. Antara omasum dan abomasums terdapat lubang yang disebut omaso
abomasal orifice.
-
Letak : sebelah kanan(retikulum) grs
median (disebelah rusuk 7-11)
-
Bentuk : ellips
-
Permukaan dalam berbentuk laminae →
perut buku (pada lamina terdapat
papila untuk absorpsi)
-
Fungsi: grinder, filtering,
fermentasi, absorpsi)
v Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan
perut sejati. Fungsi omaso abomasal orifice adalah untuk mencegah
digesta yang ada di abomasum kembali ke omasum. Ph pada abomasum asam yaitu
berkisar antara 2 sampai 4,1.
Abomasum terletak dibagian kanan
bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam, maka abomasum dapat
berpindah kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa
ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan
oleh abomasum.
Sel-sel mukosa menghasilkan
pepsinogen dan sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan HCl
membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan secara
otokatalitik.
3.
Usus Halus
Di usus halus terjadi proses penyerapan sari-sari makanan, sisa-sisa
makanan yang tidak diserap dikirim ke usus besar. Setelah mengalami penyerapan
air, sisa makanan berupa ampas dikeluarkan melalui anus.
Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung
seperti pada sapi untuk fermentasi
selulosa.
Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi
pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak
seefektif fermentasi yang terjadi di lambung.
Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasarkarena proses
pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada
sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang
kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
Ø Usus halus di bagi menjadi tiga bagian:
v Deudenum
Merupakan bagian pertama
dari usus halus, ini amat dekat dengan dinding tubuh dan terikat pada
mesenteriyang pendek, yaitu mesodeudenum. Duktus yang berasal dari pankreas dan
hati masuk ke bagian pertama deudenum.
v Jejunum
Bermula dari kira-kira dari posisi dimana mesenteri mulai kelihatan
memanjang.
v Ileum
Merupakan bagian terakhir dari usus halus. Batas
antara jejunum dan ileum tidak jelas.
4. Usus Besar
Pada ruminansia terdiri atas:
v Sekum
Merupakan suatu kantong buntu dan kolon yang terdiri atas bagian yang naik,
mendatar dan turun.
v Kolon
v Rektum
Ø Organ pencernaan aksesori
1.
Glandula Saliva
Terdiri dari tiga pasang
utama yaitu parotid, medibular, dan
sublingual glandula minor yaitu: labial,
bukal, lingual dan palatin. Pada ujung dekat mata terdapat juga glandula saliva
zigomatik. Glandula saliva digolongkan menjadi 3 yaitu serosa, mukosa, dan
campuran.
Glandula selosa
mengelurkan cairan jernih, glandula mukosa suatu bentuk kental dan bersifat
tenacius yang berperan sebagai penutup permukaan suatu membran. Glandula
mennghasilkan campuran baik mukosa maupun serosa.
2.
Pankreas
Merupakan glandula tuboloalvelar yang memiliki bagian
endokrin maupun eksokrin. Bagian eksokrin menghasilkan NaHCO3, enzim-enzim
[encernaan yang di tuangkan ke duodenum. Bagian endokrin menghasilkan insulin,
(sel beta) dan glukagon (sel alfa) yang masuk langsung ke peredaran darah.
3.
Hati
Digolongkan sebagai glandula tubular
meskipun susunan sel-sel hati nampak
lebih menyerupai tali/plat. Semua ternak kecuali kuda mempunyai kantong empedu.
Cairan empedu keluar dari hati melalui saluran hepatikus yang menghubungkan
saluran sistik dari kantong empedu membentuk saluran empedu umum, yang kemudian
terus menuju ke bagian pertama dari duodenum.
kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah:
Ø Perbedaan sistem
pencernaan antara ternak ruminansia dengan ternak unggas dan kuda terletak pada
lambung mereka, yaitu dimana ternak ruminansia memiliki lambung kompleks
seperti rumen, reticulum, omasum, dan abomasum sedangkan pada ternak
unggas hanya memilki lambung tunggal
yaitu abomasum saja, dan sedangkan pada kuda tidak memiliki struktur lambung
seperti pada ternak ruminansia, sehingga tidak dapat melakukan proses fermentasi selulosa.
1xbet korean
BalasHapus1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet Korean. 1xbet Lotto. 1xbet Lotto. 1xbet. 5. 0. 1. 0. 1. 0. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. หาเงินออนไลน์ 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 제왕카지노 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1xbet 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1